pendidikan: 1996-2001 : MI PIM Mujahidin Bageng 2001-2004 : MTS Banat NU Kudus 2004-2007 : SMA Futuhiyyah Mranggen Demak 2007-2011 : IKIP PGRI Semarang
Senin, 28 Mei 2012
blogtronyok: 10 Tanaman Penyerap Polutan Berbahaya
blogtronyok: 10 Tanaman Penyerap Polutan Berbahaya: Kebanyakan orang tidak mengerti mengapa mereka merasa sakit. Mereka mungkin tidak tahu bahwa di dalam rumah, berbagai racun hadir setiap s...
Kamis, 24 Mei 2012
Proses Oksidasi Dalam Proses Respirasi
Judul Praktikum: Proses Oksidasi Dalam Proses Respirasi
Tujuan :Mempelajari adanya proses oksidasi dalam masa
respirasi
respirasi
I.
DASAR TEORI
Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk
memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan
energi. Namun
demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat
dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai
oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Yang disebut substrat
respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi,
atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif
banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air.
Sedangkan metabolit respirasi adalah intermediat-intermediat yang terbentuk
dalam reaksi-reaksi respirasi.
Respirasi sel menyangkut proses enzim didalam sel dimana
molekul karbohidrat, asam lemak dan asam amino diuraikan menjadi karbondioksida
dan air dengan konservasi energi biologis yang sangat bermanfaat. Banyak sekali
enzim yang mengkatalisis reaksi ini terdapat dalam Krista dan dinding
mitokondria. Energi yang dilepaskan dalam respirasi
digunakan untuk mensintesis ATP untuk menyimpan energi ini. Energi yang
tersimpan dalam ATP kemudian dapat digunakan untuk mendorong untuk proses-proses yang membutuhkan energi termasuk
biosintesis gerak atau pengangkutan molekul melintasi membran sel.
Respirasi sel merupakan tindak balas metabolisme
dan proses yang berlaku dalam sel atau merentas membran
plasma untuk menghasilkan tenaga biokimia dari pada molekul
bahan api dan pelepasan sisa-sisa sel. Tenaga dilepaskan oleh pengoksidadan
molekul bahan api dan disimpan sebagai pembawa "tinggi tenaga".
Semua sel aktif terus
menerus melakukan respirasi dan sering menyerap O2 dan melepaskan CO2
dalam volume yang sama. Namun,seperti diketahui respirasi lebih dari sekedar
pertukaran gas secara sederhana. Proses keseluruhan merupakan reaksi
oksidasi-reduksi yaitu senyawa di oksidasi menjadi CO2, sedangkan O2
yang diserap direduksi membentuk H2O. Jika karbohidrat misalnya
sukrosa, fruktosa, atau pati merupakan substrat respirasi dan jika mereka
secara sempurna di oksidasi maka volume O2 yang diambil persis
berimbang dengan CO2 yang dilepaskan. Energi yang ditangkap diproses
oksidasi sempurna. Beberapa senyawa dapat digunakan untuk mensintesis molekul
lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
Dalam proses respirasi
seluler melibatkan tiga tahapan yaitu glikolisis, siklus krebs dan Fosforilasi
oksidatif. Glikolisis merupakan jalur katabolic glukosa dan bahan bakar organic
lainnya. Glikolisis yang terjadi dudala sitosol mengalami peromnakan dengan
pemecahan glukosa menjadi dua senyawa molekul yang disebut piruvat. Siklus
krebs terjadi dalammatriks mitokondria yang menyempurnakan tugasnya dengan cara
menguraikan turunan piruvat menjadi karbon dioksida. Sedangkan pada Fosforilasi
oksidatif energy yang dilepaskan pada setiap langkah disimpan dalam suatu
bentuk yang digunakan mitokondria untuk membuat ATP.
Pada banyak reaksi kimiawi
misalnya respirasi, terjadi transfer sebanyak satu kali atau lebih elektron (e-)
dari satu reaktan ke reaktan yang lain. Transfer electron ini disebut reaksi
reduksi-oksidasi (Redoks). Pada suatu reaksi redoks, kehilangan electron
dari satu bahan (oksidasi) dan penambahan electron kebahan lain (reduksi).
Ditinjau dari kebutuhannya
akan oksigen, respirasi dapat dibedakan menjadi respirasi aerob yaitu
respirasi yang menggunakan oksigen bebas untuk mendapatkan energi dan respirasi
anaerob atau biasa disebut dengan proses fermentasi yaitu respirasi yang
tidak menggunakan oksigen namun bahan bakunya adalah seperti karbohidrat, asam
lemak, asam amino sehingga hasil respirasi berupa karbondioksida, air dan
energi dalam bentuk ATP.
Respirasi aerob memperoleh
banyak sekali molekul ATP dari setiap molekul glukosa. Bila jalur anaerob hanya
menghasilkan dua molekul ATP, jalur aerob umumnya 36 ATP atau lebih. Proses
pembakaran glukosa secara aerob dapat ditulis sebagai berikut:
C6H12O6+6O2à6CO2+6H2O+Energi.
C6H12O6+6O2à6CO2+6H2O+Energi.
Respirasi anaerob terjadi
karena jumlah oksigen sangat terbatas. Persamaan reaksi yang terjadi: C 6H12O6à 2CO2 +2C2H5OH. Laju reaksi dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya suhu dan ketersedian oksigen. Etanol atau asam
laktat atau keduanya, merupakan produk respirasi, bergantung pada aktifitas
tiap dehidrogenase yang ada. Pada setiap keadaan, NADH adalah pereduksi dan
hanya pada keadaan anaerobiclah NADH tersedia dalam jumlah yang cukup banyak
untuk menjalankan reduksi.
II.
ALAT DAN BAHAN
1.
Tabung reaksi 4 buah
2.
Larutan gist (15 gram gist
dalam 250 cc larutan sukrosa 10%)
3.
Methylen blue (diencerkan
1:500 cc)
4.
Larutan glukosa 10% dalam
aquades
5.
Penangas air
6.
Thermometer
III.
CARA KERJA
- Memberi tanda pada kempat tabung
reaksi tersebut dengan huruf A,B,C dan D.
- Mengambil 5 cc larutan gist dan
mendidihkan, kemudian memasukkan masing-masing larutan tersebut kedalam
tabung A dan B.
- Mengambil 5 cc larutan gist yang
masih dingin tanpa dipanaskan,
memasukkan masing-masing 1 cc kedalam tabung C dan D.
- Tambahkan kesetiap tabung diatas 1
cc larutan glukosa 10% dan 1 cc methylen blue.
- Mengencerkan semua tabung dengan
aquades sebanyak 5 cc, kemudian menyumbat dengan ibu jari lalu mengocok
tabung tersebut.
- Membiarkan tabung B dan D terbuka
sedangkan tabung A dan C tertutup dengan gabus.
- Memasukkan semua tabung reaksi
kedalam penangas air dengan suhu 40º C.
- Mengamati perubahan warna yang
terjadi selang 10 menit selama 40 menit.
IV.
HASIL PENGAMATAN
Table Hasil
Pengamatan
Tabung
|
Warna
Metylen Blue
|
||||
Awal
|
101
|
102
|
103
|
104
|
|
A
|
Biru
(+++++)
Tidak terdapat
gelembung
|
Biru
(++)
Tidak terdapat
gelembung
|
Biru
(+++)
Tidak terdapat
gelembung
|
Biru
(+++)
Tidak terdapat
gelembung
|
Biru
(++++)
Tidak terdapat
gelembung
|
B
|
Biru
(+++++)
Tidak terdapat
gelembung
|
Biru
(++)
Tidak terdapat
gelembung
|
Biru
(+++)
Tidak terdapat
gelembung
|
Biru
(+++)
Tidak terdapat
gelembung
|
Biru
(+++)
Tidak terdapat
gelembung
|
C
|
Biru
(+++++)
Tidak terdapat gelembung
|
Biru
(+++)
Terdapat gelembung
(+++)
|
Biru
(+++)
Terdapat gelembung
(+++)
|
Biru
(++)
Terdapat gelembung
(++)
|
Biru
(++)
Terdapat gelembung
(+)
|
D
|
Biru
(+++++)
Tidak terdapat
gelembung
|
Biru
(++++)
Terdapat gelembung
(+++)
|
Biru
(+++)
Terdapat gelembung
(+++)
|
Biru
(++)
Terdapat gelembung
(++)
|
Biru
(+)
Terdapat gelembung
(++)
|
Keterangan :
·
Warna :
+++++ : Biru Metylen
++++ : Biru Tua
+++ : Biru muda
++ : Biru Pudar
+ : Biru
keputihan
|
·
Gelembung :
+++: Sangat Banyak
++ : Banyak
+ : Sedikit
- : Tidak Terdapat
Gelembung
|
Pembahasan
Pada tabung A dan B tidak mengalami banyak perubahan warna dan
gelembung karena organisme (jamur Saccaromyces serevisae) yang melakukan respirasi mati pada saat proses
pemanasan. Sedangkan pada tabung C dan D mengalami perubahan warna serta
terdapat gelembung karena organisme (jamur Saccaromyces serevisae) aktif
melakukan respirasi .
Adanya warna biru muda pada tabung C dikarenakan jamur melakukan
respirasi secara Anaerob. Hal ini ditandai dengan tabung yang disumbat rapat sehingga
tidak ada aktifitas udara yang keluar masuk sehingga mengahasilkan warna biru
pada tabung C yang lebih gelap dari pada tabung D.
Sedangkan warna biru muda yang lebih cerah dari pada tabung D dikarenakan organisme (jamur Saccaromyces
serevisae) melakukan respirasi Aerob ditandai dengan tidak ditutupnya tabung,
sehingga air dan gelembung udara CO2
dihasilkan lebih banyak.
V.
KESIMPULAN DAN
JAWABAN PERTANYAAN
A.
Kesimpulan
- Pada tabung A dan C menunjukkan terjadinya respirasi Anaerob, sedangkan pada tabung B dan D menunjukkan terjadinya respirasi Aerob
- Respirasi aerob berlangsung melalui 3 tahap, yaitu Glikolisis, Siklus krebs dan Fosforilasi oksidatif.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan respirasi bergantung pada:
- Ketersediaan substrat (semakin banyak substrat maka semakin cepat pula perubahan warnanya),
- Ketersediaan oksigen (Ketersediaan O2 yang terbatas akan mempengaruhi laju respirasi yang ditandai dengan perubahan warna yang semakin cepat dan banyaknnya gelembung)
- Suhu (Semakin tinggi suhu, maka proses respirasi akan semakin cepat)
B.
Jawaban Pertanyaan
1.
Apakah yang dimaksud
dengan respirasi sel?
Respirasi sel merupakan semua proses yang menyangkut enzim didalam sel dimana molekul karbohidrat,
asam lemak dan asam amino diuraikan menjadi karbondioksida dan air dengan
konservasi energi biologis yang sangat bermanfaat.
2.
Apakah yang dimaksud
dengan oksidasi?
Oksidasi adalah proses yang menyangkut pemindahan electron (e-
) dari suatu atom atau suatu molekul ke zat yang lain.
3.
Mengapa terjadi perbedaan
kecepatan perubahan warna antara tabung A, B, C dan D?
Perbedaan kecepatan perubahan warna pada keempat tabung terjadi
karena jumlah bakteri (Saccaromyces) yang melakukan respirasi berbeda-beda. Adanya
perbedaan jumlah bakteri dikarenakan perbedaan perlakuan pada masing-masing
tabung yaitu pada tabung A dan B, larutan gist didihkan terlebih dahulu,
sehingga memungkinkan kandungan organisme yang ada dalam larutan mati atau
berkurang akibatnya didalam tabung tidak terdapat aktivitas respirasi yang
mengakibatkan air yang ada didalam tabung menjadi keruh. Hal inilah yang
menyebabkan tabung A dan B mengalami perlambatan dalam perubahan warna.
Sedangkan pada tabung C dan D larutan gistnya tidak dipanaskan sehingga
warnanya cepat berubah karena organisme-organisme masih hidup dan melakukan
respirasi, akibatnya larutan didalam tabung menjadi berwarna lebih jernih dibandingkan
warna awal.
DAFTAR PUSTAKA
- Roshayanti,Fenny S.Pd, M.Pd. 2010. Petunjuk Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia. Semarang: IKIP PGRI Semarang.
- Cambell,Neil A, Reece dan Michell. 2007. Biologi jilid I edisi kelima. Jakarta: PT. Erlangga
- Villle, Claude A, Warrn dan Robert. 1984. General Zoologi. Jakarta: PT. Erlangga
- Respirasi Selular. [Online]. [dikutip 27 Maret 2010]. Diperoleh dari www.google.com. http://united-medicastore.blogspot.com/2010/04/respirasi.html.
- Proses Oksidasi sel. [Online]. [dikutip 28 Maret 2010]. Diperoleh dari www.google.com. http://united.blogspot.com/2010/03respirasi.html.
- Respirasi Aerob. [Online]. [dikutip 28 Maret 2010]. Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/respirasi aerob
- Respirasi Anaerob. [Online]. [dikutip 28 Maret 2010]. Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/respirasi anaerob
Langganan:
Postingan (Atom)